Metil bromida dikenal sebagai unsur kimia yang sangat beracun. Itulah kemudian banyak negara di dunia yang melarang penggunannya pada fumigasi.
Utamanya fumigasi bahan makanan komoditi ekspor, negara – negara maju sudah tidak memberi toleransi penggunaan metil bromida pada fumigasi bahan makanan yang hendak masuk ke negara mereka.
Di Indonesia, penggunaan fumigan berbahan aktif metil bromida juga sudah mulai dibatasi, itu sesuai dengan keamanan penggunannya baik terhdap lingkungan dan juga manusia.
Butuh bantuan Jasa Fumigasi? Hubungi kami melalui kontak Whatsapp yang tersedia untuk layanan fumigasi, sertifikat fumigasi, pest control maupun untuk produk insektisida terbaik kami.
Daftar isi:
Mengenal Metil Bromida
Metil bromida dikenal juga dengan sebutan bromometana. Metil bromida merupakan senyawa organobromin dengan rumus kimia CH3Br.
Unsur kimia ini berbentuk gas tak berwarna, tidak berbau, serta tidak mudah terbakar.
Metil bromida secara umum digunakan pada produk fumigan atau obat fumigasi dan juga pestisida.
Sifatnya sangat beracun dan juga diketahui sebagai unsur kimia yang bisa merusak lapisan ozon bumi.
Penggunaannya secara terus menerus dan jumlah banyak, bisa berdampak terhadap pemanasan global akibat menipisnya lapisan ozon.
Bahaya Metil Bromida
Banyak studi membuktikan jika metil bromida sangat berbahaya penggunaannya, baik itu untuk fumigan atau pun pestisida.
Bahaya pertama yang menjadi penolakan penggunaan metil bromida yakni kerusakan terhadap lingkungan, berupa pencemaran udara dan juga dapat merusak ozon.
Pada pelaksanaan fumigasi, sangat tidak disarankan lantaran pada sejumlah komodirti seperti :
- Benih tumbuhan.
- Beras
- Gandum
- Kacang – kacangan.
- Tepung
- Bahan makanan lainnya.
Alasan tidak direkomendasikannya metil bromida pada bahan makanan lantaran dapat meninggalkan residu. Utamanya pada produk tepung, akan tampak noda ketika dilakukan pengolahan.
Sedangkan untuk benih, akan menghambat pertumbuhannya. Itulah kemudian sejumlah negara telah melarang penggunaan metil bromida.
Studi pada manusia juga menunjukkan sangat berbahaya. Sampai kepada kerusakan paru – paru akibat inhalasi akut metil bromida.
Inhalasi metil bromida juga dapat menyebabkan efek neurologis pada manusia dan juga hewan.
Efek Akut Metil Bromida Pada Manusia
Untuk efek akutnya pada manusia, metil bromida jika terpapar langsung pada manusia akan merusak paru – paru. Jika menghirup pada konsentrasi tinggi, dapat menyebabkan edema paru dan juga fungsi pernapasan terganggu.
Gejala akut lainnya pada manusia termasuk pusing, sakit kepala, pingsan, kelemahan, apatis, kebingungan, efek visual, mati rasa, gangguan bicara, dan tremor.
Untuk iritasi sendiri akan terasa langsung pada mata, kulit, dan selaput lendir saluran pernapasan bagian atas.
Fumigan Pengganti Metil Bromida
Untuk fumigan pengganti metil bromida yang disarankan adalah fosfin (PH3) cair. Itu lantaran senyawa kimia ini aman bagi lingkungan dan juga komoditi yang difumigasi.
Produk turunan berbahan aktif fosfin yakni Fumilikuid 2 GA sudah dipasarkan di Indonesia. Itu setelah melalui serangkaian uji di laboratorium, kemudian dinyatakan lulus uji efikasi di Biotrop Bogor.
Fumilikuid sendiri telah secara resmi terdaftar di Kementerian Pertanian sebagai fumigan aman.
Dari serangkaian uji diketahui jika Fumilikuid dengan kandungan Fosfin 2 % dan karobondioksida 98 %, tidak meninggalkan residu pada beras, gandum, kacang – kacangan, tepung, dan lain sebagainya.
Selain itu, fosfin cair sebagai pengganti metil bromida tidak merubah rasa, warna, dan juga nilai gizi yang dikandung bahan makanan.
Penjualan Fumilikuid 2GA
Produk Fumilikuid sebagai pengganti metil bromida dapat Anda dapatkan di distributor langsungnya yakni PT Panca Prima Wijaya.
Anda bisa melakukan kontak secara langsung pada nomor admin yang ada.
Untuk mendapatkan harga khusus, Anda bisa menyertakan kede voucher PLP01 ketika melakukan transaksi Fumilikuid pengganti metil bromida. (*)