Cara Ampuh Mengatasi Hama Kutu Hijau Pada Kedelai

Cara Ampuh Mengatasi Hama Kutu Hijau Pada Kedelai
produk panca prima wijaya

Serbuan hama serta penyakit pada kedelai bisa terjalin semenjak tumbuhan mulai berkembang di luas hingga panen, apalagi hingga ke tempat penyimpanan hasil. Dari hasil survey Okada et angkatan laut(AL).( 1988) pada sebagian wilayah di Indonesia dikenal 266 tipe serangga yang berasosiasi dengan tumbuhan kedelai yang terdiri dari 111jenis hama, 53 tipe serangga bukan sasaran, 61 tipe predator serta 41 tipe parasit.

Besar- kecilnya pengaruh kehancuran tumbuhan serta kehabisan hasil akibat serbuan hama didetetapkan oleh sebagian aspek ialah tinggi- rendahnya populasi hama yang terdapat di pertanaman; bagian tumbuhan yang dirusak; paham tumbuhan terhadap kendala kehancuran; fase perkembangan tumbuhan serta varietas yang digunakan.

Salah satu hama yang bisa mengganggu kedelai ialah hama perusak daun Kutu hijau ataupun Aphis glycines. Ada sebagian ciri yang bisa dilihat dikala kutu hijau mulai melanda antara lain nampak terdapatnya kelompok serangga yang terdiri dari nimfa( serangga muda) serta imago( serangga berusia) mengisap cairan tumbuhan terutarna pada bagian pucuk tumbuhan. Serbuan pada pueuk tumbuhan menimbulkan tumbuhan kerdil. Serangga ini pula ialah vektor bermacam penyakit virus kacang- kacangan.

Butuh bantuan Jasa Fumigasi? Hubungi kami melalui kontak Whatsapp yang tersedia untuk layanan fumigasi, sertifikat fumigasi, pest control maupun untuk produk insektisida terbaik kami.

Secara biologis, badan serangga berdimensi kecil, lunak serta berwama hijau agak kekuning kuningan. Sebagian besar tidak bersayap, namun apabila populasi bertambah, sebagian serangga berusia membentuk sayap. Aphis yang bersayap setelah itu pindah ke tumbuhan lain buat membentuk koloni baru, Nimfa Aphis bisa dibedakan dengan imagonya dari jumlah mas antenna. Panjang badan Aphis berusia berkisar antara 1- 2 milimeter.

Menanggulangi Permasalahan Hama Kutu Hijau Pada Kedelai

Dalam metode budidaya tumbuhan sehat, faktor pemakaian varietas tahan serta benih sehat, pergiliran tumbuhan serta varietas, sanitasi, pengaturan waktu tanam, pengelolaan tanah serta air, dan pemupukan berimbang berfungsi besar dalam memencet pertumbuhan hama. Strategi ini ditekankan pada pemberian keadaan perkembangan tumbuhan yang kokoh serta meminimalkan sumber penularan dini dari hama sehingga pertumbuhan berikutnya bisa ditekan.

Pengendalian hama secara raga, biologi serta pestisida ditekankan pada pemberian keadaan area yang tidak kondusif untuk pertumbuhan hama penyakit, sehingga bisa memperlambat laju pertumbuhan hama- penyakit.

Ada sebagian metode jitu dalam menanggulangi permasalahan hama kutu hijau, antara lain:

alat uji residu pestisida
  • Varietas Tahan. Penanaman varietas tahan bisa memperkecil keseriusan serbuan hama pada kedelai. Varietas Manyapa yang adaptif lahan pasang surut dilaporkan kalau pada pengujian galur harapannya( galur 3034/ Lamp3- II- 2) lebih tahan dari galur yang lain terhadap serbuan pengisap po long serta penggerek polong.
  • Benih Sehat. Pada wilayah endemis serbuan lalat kacang sangat dibutuhkan perlakuan benih sehat. Buat ini dibutuhkan perlakuan benih. Hasil riset membuktikan kalau dengan menggabungkan benih serta carbosulfon dengan dosis rendah sekalipun( 2, 5 gram/ kilogram benih) lumayan efisien buat memencet serbuan lalat kacang.
  • Pergiliran Tumbuhan. Salah satu usaha buat kurangi populasi hama serta keseriusan serbuan merupakan dengan mempraktikkan pola bercocok tanam yang pas, dalam perihal ini merupakan pergiliran tumbuhan. Dengan pergiliran tumbuhan, siklus hidup sesuatu hama diputus sehingga tidak bisa tumbuh biak terus menerus.
  • Agroekosistem lahan pasang surut serta iklimnya membolehkan terbentuknya pertumbuhan yang baik dari organisme pengganggu. Habitat gulma yang jadi momok di lahan pasang surut ialah inang alternatifbagi organisme pengganggu tersebut, sehingga pengelolaan yang baik terhadap gulma hendak menolong dalam pengendalian hama di lahan pasang surut. Pengendalian hendak lebih sukses apabila diiringi dengan mensterilkan inang liar yang ialah sumber infestasi dini pertumbuhan sebagian hama berarti.
  • Waktu Tanam dan Pengelolaan Tanah. Waktu tanam yang panjang dengan 3 kali periode pertanaman ialah pada Oktober- Nopember, Februari- Maret serta Juni- Juli yang kadang- kadang dilaksanakan petani hendak menunjang pertumbuhan hama. Perihal yang tidak dapat dihindari sebab kondisi air yang susah diatasi sehingga menyebabkan selang waktu yang lumayan panjang.
  • Tumbuhan Perangkap. Pemanfaatan tumbuhan perangkap merupakan bermaksud buat kurangi pemusatan populasi hama pada tumbuhan utama sehingga keseriusan serbuan menyusut.
  • Pemupukan Berimbang. Program intensifikasi penanaman kedelai hendak menyebabkan bonus masukan semacam pupuk serta pestisida. Masukan ini hendak merubah ketahanan tumbuhan tersebut terhadap organisme pengganggunya.
  • Pengendalian Mekanis Raga. Pengendalian hama kedelai dengan metode mekanis/ raga bisa dicoba terhadap kelompok telur serta larva instar satu serta 2 ulat grayak dengan metode memetik daun ataupun mencabut tumbuhan yang terkena.
  • Pengendalian Biologi. Metode pengendalian biologi dikenal tidak mencemari area. Tidak hanya itu pengendalian biologi bisa membagikan dampak pengendalian yang lumayan lama sebab agensia biologi yang diaplikasikan bisa bertahan serta membiak sendiri di alamo.
  • Pemakaian pestisida buat pengendalian hama- penyakit wajib bersumber pada pengetahuan tentang hayati hama- penyakit tersebut secara baik. Pestisida ataupun insektisida pembasmi kutu salah satunya adalah Silogud 250 EC.

Buat data seputar Obat Fumigasi buat komoditas pangan ataupun pakan ternak, Kamu bisa menghubungi di kontak WhatsApp 085313200188.

Cara Ampuh Mengatasi Hama Kutu Hijau Pada Kedelai
produk panca prima wijaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas
Mulai Chat
Butuh Bantuan Kak?
Hai Kak, ada yang bisa kami bantu? Jangan sungkan menghubungi kami yah. Cukup klik tombol "Mulai Chat" dibawah ini...