Fumigasi ialah suatu metode pengendalian maupun pembasmian hama dengan metode mengkontaminasi udara dengan bahan kimia sehingga serangga mati/ dibasmi. Pasti saja, dikarenakan dalam prosesnya memakai bahan kimia berbahaya, hingga mengerjakannya mesti secara hati- hati, cermat serta dilakukan oleh teknisi professional.
Ada 2 bahan yang sangat sering digunakan dalam fumigasi, ialah methyl bromide dan phospine. Tiap- tiap memiliki kelebihannya.
- Methyl bromide, bahan ini kerap dikira lebih aman sebab tidak gampang terbakar. Tidak hanya itu banyak orang memilih memakainya sebab diduga lebih efisien, murah serta cepat. Tetapi methyl bromide tidak dianjurkan digunakan untuk komoditas pangan, sebab zat ini mempunyai kandungan kloropiklin bertabiat fitoksik( beracun) terhadap tanaman hidup, bunga potong, buah fresh, sayur- mayur dan biji- bijian. Di beberapa negeri, residu kloropikrin pada bahan makanan tidak diperkenankan.
- Phospine, hal ini terbilang terobosan baru dalam dunia fumigasi. Phosphine sendiri dihasilkan dari aluminium phospide yang setelah itu diformulasikan jadi tablet yang bakal bereaksi kala bertemu dengan uap air yang setelah itu menjadi suatu gas bernama phospine. Phospine ialah bahan fumigasi yang aman buat tumbuhan dan bahan pangan, jadi sangat direkomendasikan digunakan buat fumigasi komoditas makanan serta tumbuhan pangan.
Phospine mempunyai 2 wujud yakni dalam wujud padat maupun tablet, serta juga dalam wujud cair ataupun Phosphine Liquid yang teknik mengaplikasikannya sama dengan methyl bromide.
Butuh bantuan Jasa Fumigasi? Hubungi kami melalui kontak Whatsapp yang tersedia untuk layanan fumigasi, sertifikat fumigasi, pest control maupun untuk produk insektisida terbaik kami.
Kedua bahan fumigasi ini telah banyak digunakan di Indonesia, baik untuk pergudangan beberapa barang furniture serta kerajinan maupun gudang komoditas pertanian semacam beras, kopi, jagung, serta lain sebagainya, maupun mereka yang hendak melaksanakan ekspor barang- barang tersebut.
Tidak hanya pergudangan, mereka yang perlu mengaplikasikan fumigasi merupakan layanan fumigasi kearsipan, sebab serangga juga selalu menyerang penyimpanan arsip serta data- data seperti perputakaan ataupun museum.
Metode yang Baik dan Benar Dalam Melaksanakan Proses Fumigasi
Buat melindungi keamanan proses fumigasi, mesti dicoba sesuai tahapan- tahapannya, sebagai berikut:
- Langkah awal merupakan pemilihan fumigant maupun bahan fumigasi. Jalani konsultasi dengan teknisi handal saat sebelum memastikan pilihan, sehingga dapat diputuskan bahan apa yang sesuai dengan kebutuhan.
- Langkah kedua merupakan dengan mempersiapkan bahan dan perlengkapan yang hendak digunakan, menyusun rencana kerja, penetapan personil fumigasi serta dilanjutkan dengan menerapkan survey posisi yang bakal difumigasi.
- Ketiga, teknisi fumigasi dikala survey pastikan senantiasa memakai wearpack maupun baju kerja lengkap. Jalani penyelidikan tempat yang hendak difumikasi, apakah mempunyai ventilasi udara yang lumayan, lantai yang kedap gas serta bersih, juga telah wajib bebas dari keramaian serta aktifitas kerja.
- Langkah ke 4 sehabis survey yaitu mempersiapkan perlengkapan seperti masker serta bahan buat fumigasi. Pastikan persiapan berjalan dengan baik, ialah pemasangan jalur pemasok gas, jalan sampling, pemasangan sheet, pemasangan ciri peringatan dan lain sebagainya.
- Langkah kelima merupakan pelaksanaan fumigasi dengan penempatan obat tablet Fumiphos ataupun phosphine( pelepasan gas), monitoring, aerasi maupun pembebasan gas. Buat pembebasan gas dapat dikatakan aman bila konsentrasi gas diantara < 5ppm.
- Langkah terakhir ataupun ke 6 merupakan peninjauan serangga hidup, pengecekan terakhir ini hendak menentukan apakah fumigasi telah sukses atau belum. Tidak hanya itu juga buat menentukan kalau dikala dilakukan fumigasi tidak terjalin kesalahan.
Buat informasi seputar Obat Fumigasi buat komoditas pangan maupun pakan ternak, Kamu dapat menghubungi di kontak WhatsApp 085313200188.