Kualitas dan kuantitas beras sebagai sumber bahan pangan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia erat hubungannya dengan aktifitas serangga hama dipenyimpanan. Beras yang disimpan di dalam gudang tradisional maupun gudang modern sering mendapat gangguan dari serangga hama.
Gangguan tersebut dapat menyebabkan terjadinya kerusakan dan kehilangan berat bahan. Besarnya kerusakan dan kehilangan tergantung dari cara serangga hama menyerang atau merusak. Produk pascapanen merupakan bagian tanaman yang dipanen dengan berbagai tujuan terutama untuk memberikan nilai tambah dan keuntungan bagi petani maupun konsumen.
Baca juga : Atasi Hama Kutu Beras, Penyimpanan Hingga Jenis Insektisida
Butuh bantuan Jasa Fumigasi? Hubungi kami melalui kontak Whatsapp yang tersedia untuk layanan fumigasi, sertifikat fumigasi, pest control maupun untuk produk insektisida terbaik kami.
Hama biasanya melubangi gabah dan memakan beras yang berada di dalamnya. Apabila gabah tersebut digiling maka beras yang dihasilkan akan pecah-pecah dan mengalami susut yang relatif besar. Akibat dari serangan hama pasca panen tersebut beras atau gabah akan menjadi berlubang kecil-kecil, karena beras atau gabah tersebut disimpan dalam jangka waktu yang relative lama maka beras atau gabah tersebut menjadi butiran, pecah dan remuk bagaikan tepung.
Kerusakan pada bahan pascapanen atau bahan simpanan sangat berarti dan mempunyai nilai penting dalam arti ekonomi dikarenakan :
- Bahan tersebut siap dikonsumsi
- Menghabiskan biaya yang cukup banyak yaitu mulai dari pembenihan, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan dan panen.
Jadi, kerusakan yang sedikit pada bahan pascapanen sudah merupakan kerugian yang besar dibandingkan dengan serangan organisme pengganggu pada tanaman dipertanaman.
Baca juga : Tips Melindungi Benih Di Gudang Penyimpanan
Selain itu akibat lain dari adanya infestasi yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada bahan pascapanen seperti perubahan warna dan rasa serta bau yang tidak enak atau terkontaminasi dengan penyakit yang terbawa oleh organisme tersebut.
Pendendalian Hama Di Gudang Penyimpanan Beras
Penyimpanan beras di gudang juga harus perlu diperhatikan betul karena bukan berarti gudang bebas dari hama. Beras mungkin akan disimpan di gudang dalam waktu yang cukup lama, berikut cara penyimpanan beras yang baik di gudang pasca-panen:
- Sebelum memasukan hasil panen, sebaiknya gudang disterilisasi terlebih dahulu dengan semprotan anti-hama atau obat kutu beras dan diamkan sejenak hingga baunya hilang. Semprot pada bagian dinding, celah-celah, palet kayu yang digunakan untuk menumpuk beras, hingga ke setiap retakan dinding.
- Gudang sebaiknya berupa bangunan yang tinggi dan memiliki ventilasi yang baik agar sirkulasi udara di ruangan berputar dengan baik.
- Upayakan kadar air gabah 12-13% mengingat semakin tinggi kadar airnya, maka daya simpan akan semakin menurun pula.
- Tidak menaruh beras langsung di lantai gudang, melainkan menggunakan alas, seperti palet kayu, guna menghindari udara lembap dari bawah tanah.
- Beri jarak antara baris tumpukan beras yang satu dengan yang lainnya agar mudah dalam pengambilan, pun pembersihan rutin.
- Lakukan pembersihan gudang secara berkla dengan menyapu lantai, membersihkan atap, dan menyemprotkan disinfektan ke sekitar ruangan gudang.
- Lakukan teknik fumigasi dengan bahan kimia atau pun alami sebagai obat kutu beras.
Untuk proses fumigasi sebaiknya dengan menggunakan Fumilikuid akan memastikan semua kutu beras mati seketika. Bahkan telur dan anakan kutu akan lenyap karena bahan aktif yang terkandung pada Fumilikuid yang efektif membasmi kutu pada berbagai jenis komoditas.
Untuk informasi seputar Obat Fumigasi untuk komoditas pangan maupun pakan ternak, Anda dapat menghubungi di kontak WhatsApp 085313200188.