YAMATO Tano-4AFX

Rapid Test Kit Pestisida

Ukur Konsentrasi Pestisida Tercemar Pada Sayur dan Buah

Rapid Test Kit adalah suatu alat yang berguna untuk mengukur konsentrasi pestisida tercemar dalam sayuran maupun buah-buahan secara kualitatif. Dewasa ini penggunaan pestisida dalam sayuran sangat diperhatikan karena banyaknya kasus gangguan kesehatan yang disebabkan oleh tingginya kadar pestisida dalam tanaman pangan yang tidak kita sadari. Kali ini kita akan membahas beberapa hal mengenai rapid test kit dan juga mengenai bahaya pestisida berlebihan.

Simak pembahasan berikut ini untuk mengetahui cara menangani sayur dan buah yang telah tercemar pestisida agar aman untuk dikonsumsi.

Rapid Test Kit Pestisida: Kegunaan dan Cara Kerja

Rapid test kit pestisida adalah alat uji cepat kualitatif keamanan pangan untuk mendeteksi kandungan pestisida ynag terdapat dalam bahan pangan. Rapid test kit adalah alat deteksi cepat, tepat dan akurat untuk pemeriksaan langsung baik di lapangan maupun dalam laboratorium. Alat ini digunakan untuk mengukur kandungan pestisida, formalin, dan klorin yang terkandung dalam sampel makanan.

Rapid test kit pestisida memiliki dua jenis yakni fold test dan juga strip test. Di masing-masing alat sudah terdapat kadar LOD atau Limit Of Detection. Alat ini cukup cepat dalam memberikan hasil tes, yakni kurang dari 30 menit hasil dari sampling sudah dapat diketahui. Apabila sampling yang diambil mengandung pestisida tercemar, maka rapid test kit akan memunculkan warna tertentu sebagai indikator.

Biasanya warna alat akan berubah ketika sampling mengandung beberapa residu. Seperti perythroid, organophosphate termasuk di dalamnya organothiophosphate, organochlor, dan carbamate. Sedangkan bahan aktif yang juga dapat diukur menggunakan alat ini yakni Aflatoxin dan Formalin.

Jenis Golongan Pestisida yang Berbahaya

Semakin hari tingkat kesadaran dan juga kepedulian masyarakat terhadap kesehatan semakin tinggi. Konsumsi sayur dan buah pun sekarang sudah menjadi sebuah tren utuk menjaga keseimbangan metabolism tubuh. Permintaan pasar akan sayur dan buah yang aman dari pestisida pun menjadi meningkat sejalan dengan peningkatan gaya hidup masyarakat yang mementingkan kesehatan.

Namun sayangnya kondisi seperti ini justru dimanfaatkan oleh beberapa oknum tidak bertanggung jawab untuk memanipulasi hasil panen atau hasil produksi. Sayur dan buah yang ditanam dan disemprot dengan pestisida justru diklaim bebas pestisida dalam proses penanamannya.

Seperti yang kita tahu, meskipun penggunaan pestisida dalam dunia pertanian tidak dilarang, namun penggunaan bahan kimia dalam bahan pangan tentunya sudah ditetapkan dalam sebuah aturan. Aturan tersebut mengacu pada MRL dimana hal ini adalah tolak ukur toleransi terhadap penggunaan bahan aktif kimia dalam pestisida.

Nah berikut adalah jenis atau golongan pestisida yang berbahaya apabila digunakan untuk tanaman sayur dan buah. Beberapa golongan berbahaya ini juga bisa dicek menggunakan rapid test kit untuk pestisida. Berikut informasinya untuk anda.

1. Organoklorin

Pestisida golongan organoklorin merupakan pestisida yang sangat berbahaya sehingga pemakaiannya sudah banyak dilarang. Sifat pestisida ini memiliki volatilitas rendah, bahan kimianya stabil, larut dalam lemak, dan bitranformasi serta biodegradasi lambat sehingga menyebabkan pestisida ini sangat ampuh dan efektif dalam membasmi hama.

Namun sebaliknya, jika dikonsumsi manusia ini sangatlah berbahaya karena persistensi pestisida ini sangat lama di dalam lingkungan dan adanya biokonsentrasi dan biomagnifikasi dalam rantai makanan. Salah satu pestisida yang paling populer dalam golongan ini adalah DDT (Dichloro-diphenyltrichloroethan).

2. Organofosfat

Pestisida golongan organofosfat adalah pestisida yang sangat efektif digunakan untuk membasmi insek atau serangga sebagai hama. Pestisida jenis ini tidak menimbulkan kontaminasi pada lingkungan dalam jangka waktu yang cukup lama. Namun tentu saja, zat ini tetap sangat berbahaya apabila sampai dikonsumsi oleh manusia terus menerus.

Efek selanjutnya dari kandungan pestisida ini adalah apabila ada serangga yang terkena residunya dan digunakan dalam dunia medis. Karena beberapa serangga memiliki zat yang dapat digunakan sebagai medis dan digunakan untuk campuran obat. Akan sangat berbahaya apabila serangga-serangga ini telah tercemar oleh residu pestisida.

3. Karbamat

Pestisida golongan karbamat merupakan pengembangan dari organofosfat. Pestisida jenis ini juga snagat efektif untuk membunuh insek atau serangga. Namun golongan karbamat ini memiliki toksisitas yang cukup rendah untuk mamalia. Sehingga jika terkonsumsi oleh mamalia seperti hewan maupun manusia dalam skala kecil tidak terlalu berbahaya.

Namun perlu diperhatikan lagi bagaimanapun juga insektisida juga merupakan bahan kimia yang tentunyatetap berbahaya untuk dikonsumsi. Sehingga perlu penanganan untuk hasil pertanian yang mengandung residu tersebut.

4. Piretroid

Salah satu insektisida tertua di dunia, merupakan campuran dari beberapa ester yang disebut pyretrin yang diektraksi dari bunga dari genus Chrysantemum. Jenis pyretroid yang relatif stabil terhadap sinar matahari adalah : deltametrin, permetrin, fenvlerate. Sedangkan yang tidak stabil terhadap sinar matahari dan sangat beracun bagi serangga adalah : difetrin, sipermetrin, fluvalinate, siflutrin, fenpropatrin, tralometrin, sihalometrin, flusitrinate. Piretrum mempunyai toksisitas rendah pada manusia tetapi menimbulkan alergi pada orang yang peka, dan mempunyai keunggulan diantaranya: diaplikasikan dengan takaran yang relatif sedikit, spekrum pengendaliannya luas, tidak persisten, dan memiliki efek melumpuhkan yang sangat baik.

alat uji residu pestisida

Dampak Konsumsi Pestisida Berlebih Pada Manusia

Pestisida masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara sedikit demi sedikit akan menyebabkan keracunan kronis. Efeknya juga bisa secara instan apabila bahan pangan yang tercemar mengandung golongan pestisida berbahaya yang cukup tinggi.

Kali ini kita akan membahas mengenai dampak konsumsi residu pestisida berlebih pada tubuh manusia dalam jangka waktu panjang maupun pendek.

1. Pada syaraf

Gangguan otak dan syaraf yang paling sering terjadi akibat terpapar pestisida selama bertahun-tahun adalah masalah pada ingatan, sulit berkonsentrasi, perubahan kepribadian, kelumpuhan, bahkan kehilangan kesadaran dan koma.

2. Pada Hati (Liver)

Karena hati adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menetralkan bahan-bahan kimia beracun, maka hati itu sendiri sering kali dirusak oleh pestisida apabila terpapar selama bertahun-tahun. Hal ini dapat menyebabkan Hepatitis.

3. Pada Perut

Muntah-muntah, sakit perut dan diare adalah gejala umum dari keracunan pestisida. Banyak orang-orang yang dalam pekerjaannya berhubungan langsung dengan pestisida selama bertahun-tahun, mengalami masalah sulit makan. Orang yang menelan pestisida ( baik sengaja atau tidak) efeknya sangat buruk pada perut dan tubuh secara umum. Pestisida merusak langsung melalui dinding-dinding perut.

4. Pada Sistem Kekebalan

Beberapa jenis pestisida telah diketahui dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh manusia dengan cara yang lebih berbahaya. Beberapa jenis pestisida dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk menahan dan melawan infeksi. Ini berarti tubuh menjadi lebih mudah terkena infeksi, atau jika telah terjadi infeksi penyakit ini menjadi lebih serius dan makin sulit untuk disembuhkan.

5. Pada Sistem Hormon

Hormon adalah bahan kimia yang diproduksi oleh organ-organ seperti otak, tiroid, paratiroid, ginjal, adrenalin, testis dan ovarium untuk mengontrol fungsi-fungsi tubuh yang penting. Beberapa pestisida mempengaruhi hormon reproduksi yang dapat menyebabkan penurunan produksi sperma pada pria atau pertumbuhan telur yang tidak normal pada wanita. Beberapa pestisida dapat menyebabkan pelebaran tiroid yang akhirnya dapat berlanjut menjadi kanker tiroid.

Cara Menghindari Paparan Residu Pestisida Berlebih

Mengonsumsi sayur dan buah sangatlah penting bagi tubuh kita. Karena sayur dan buah merupakan sumber serat dan juga vitamin bagi tubuh kita. Kekurangan serat juga menyebabkan berbagai gangguan kesehatan bahkan hingga penyakit kronis.

Lalu dengan banyaknya sayuran yang mengandung pestisida ini bagaimana cara kita sebagai konsumen bisa menghindari paparan residu pestisida?

1. Memilih sayuran dan buah organic

Makanan sehat adalah invetasi yang baik untuk tubuh kita agar tetap sehat. Memilih sayuran organic maupun hidroponik adalah salah satu upaya untuk menghindari dari bahan pangan yang tercemar pestisida.

Memang secara harga sayuran organic cukup tinggi. Namun harga tersebut dirasa tidaklah terlalu mahal jika kita sampai sakit karena terlalu banyak terpapar residu.

2. Mencuci bersih bahan makanan yang telah kita beli

Meskipun sayuran dan buah yang kita beli sudah diklaim organic maupun hidroponik, namun ada baiknya jika kita tetap mencucinya dengan bersih. Kita tidak pernah tahu darimana sebenarnya sayur dan buah tersebut berasal. Mencuci bersih atau merendam dengan larutan tertentu bisa membantu meluruhkan sisa-sia residu pestisida yang menempel pada sayuran dan buah yang kita beli.

3. Menanam sendiri

Bagi anda yang hobi menanam, bisa sekali hobi anda disalurkan untuk menanam sayuran dan buah yang anda suka di area kebun rumah. Biasanya sayur dan buah yang ditanam di area rumah tidak memerlukan pestisida karena area rumah minim serangga maupun hama seperti di persawahan.

Selain itu nutrisi tanaman pun biasanya didapatkan dari media tanam berupa tanah humus atau media tanam lainnya. Sekarang juga sangat umum orang-orang menanam sendiri sayurannya di rumah secara hidroponik.

Sekian dahulu pembahasan mengenai rapid test kit pestisida dan juga pembahasan lainnya yang terkait. Terima kasih sudah membaca hingga selesai dan sampai jumpa.

Kembali ke Atas
Mulai Chat
Butuh Bantuan Kak?
Hai Kak, ada yang bisa kami bantu? Jangan sungkan menghubungi kami yah. Cukup klik tombol "Mulai Chat" dibawah ini...