Kutu ialah salah satu hama yang menggangu tanaman atau bahan pangan sehari-hari. Kutu biasanya didapati pada beras, biji kopi, tembakau juga biasanya ada di tepung terigu. Kebanyakan orang menilai kalau kutu di tepung itu berarti kualiatasnya tidak bagus karena sudah tercemar ada juga yang merasa terganggu dengan hadirnya kutu pada tepung terigu.
Kutu ini tidak menggigit dan juga tidak merusak. Meski dilaporkan tidak menyebarkan penyakit, tapi kutu dalam jumlah banyak di terigu pastinya meninggalkan jejak faeces (BAB alias buang air besar) mereka, faecesnya ini potensial membawa banyak bahaya mikrobiologis dan tidak higienis. Tepung yang sudah tercemar dengan banyak larva akan berubah warna menjadi keabu-abuan dan akan cepat berjamur.
Secara fisik, ciri – ciri kutu yang ada pada tepung terigu yaitu :
Butuh bantuan Jasa Fumigasi? Hubungi kami melalui kontak Whatsapp yang tersedia untuk layanan fumigasi, sertifikat fumigasi, pest control maupun untuk produk insektisida terbaik kami.
- Kutu terigu secara penampakan memiliki panjang tubuh 2,5–3 mm, berwarna coklat kemerahan-berkilat, dan memiliki antena.
- Telur kutu tak berwarna atau putih dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
- Larvanya berkepala coklat dan berwarna krem kekuningan, berbentuk silinder, dengan panjang sekitar 6 mm dan memiliki 6 kaki.
- Pupa (pupae) berwarna lebih muda, putih kekuningan, berbadan gendut.
Kutu terigu betina bertelur sebanyak 300-400 butir di terigu selama waktu 5-8 bulan (kira-kira 2-3 telur/hari). Dalam 5-12 hari, telur-telur ini berubah menjadi larva putih kekuningan berbentuk silindris. Periode larva bervariasi dari 22 hingga lebih dari 100 hari. Larva dewasa akan menjadi pupa (pupae) mungil dan dalam seminggu menjadi pupa dewasa. Lama periode pupa adalah sekitar 8 hari.
Baca Juga : Jenis – Jenis Fumigan dan Sifat Kimianya
Keseluruhan siklus memerlukan waktu 7-12 minggu, dengan kutu dewasa bisa bertahan hidup selama 3 tahun atau lebih. Jenis kutu ini menyukai suhu lingkungan sekitar 30°C dan mereka tidak tumbuh dan berkembang biak pada suhu di bawah 18°C.
Apabila terigu sudah tercemar dengan banyak kutu, cara efektif menghilangkannya adalah membuangnya dalam wadah tertutup rapat. Apabila ditemukan kutu dalam jumlah yang masih ditoleransi, dapat dilakukan fumigasi dan pengayakan. Pembersihan dilakukan untuk mensterilkan tempat dari ceceran-ceceran tepung yang tentunya sudah mengandung banyak telur.
Tips Atasi Kutu Pada Tepung Terigu
Tentunya pencegahan lebih baik daripada pembasmian. Dalam terigu sendiri sebenarnya ada potensi telur kutu. Tepung terigu yang digiling dengan proses milling yang paling modern dan terjaga sanitasi dan higienisitasnya masih akan menyisakan kemungkinan 1-2% telur kutu di dalamnya.
Baca Juga : 3 Cara Efektif Kendalikan Hama Gudang Pakan Ternak
Untuk menjaga atau meminimalkan masalah kutu pada tepung terigu bisa dilakukan dengan cara :
- Simpan bahan baku terigu di tempat yang dingin dan kering. Bila tidak memungkinkan di tempat dingin, data disimpan pada suhu ruangan dengan catatan terjaga aerasi udaranya dan tidak lembab. Pisahkan segera produk yang sudah terlanjur berkutu agar tidak menulari yang lain.
- Jaga kebersihan dan higienisitas gudang dan proses produksi.
- Apabila terigu disimpan dalam gudang dan berjumlah banyak, sangat disarankan menjadwalkan fogging dan fumigasi secara rutin.
- Jaga dan atur stock terigu agar tidak terlalu lama di gudang.